Saya Membuat Blog ini agar setiap orang yang membaca blog saya bisa sadar bahwa betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan ini,

Habitat Komodo


Pulau Komodo masuk menjadi keajaiban alam dunia bersama dengan enam tempat eksotik lainnya di berbagai negara. Keenam tempat yang memiliki keunikan dan pemandangan alam yang luar biasa tersebut adalah Halong Bay di Vietnam, Jeju Island di Korea Selatan, Air terjun raksasa Iguazu di Argentina, Sungai bawah tanah Puerto Princesa di Philipina, serta Table Mountain di Afrika Selatan.

Tujuh keajaiban alam dunia berbeda dengan tujuh keajaiban dunia yang sebelumnya sudah tenar. Terdapat berbagai versi atau kategori tujuh keajaiban dunia, mulai keajaiban masa kuno, pertengahan, keajaiban alami, keajaiban bawah air, keajaiban modern, hingga keajaiban baru. Tujuh kejaiban dunia baru terakhir dirilis semenjak 2007 yang meliputi Tembok Raksasa China, Petra di Timur Tengah, Patung Kristus Penebus di Brazil, Machu Pichu di Peru, Chichen Itza di Meksiko, Colloseum Roma, dan Taj Mahal di India. Bila diperhatikan secara seksama, tujuh keajaiban dunia tersebut berkaitan dengan bangunan atau arsitektur buatan manusia sebagai mahakarya hasil budi dan daya serta peradaban manusia. Sedangkan tujuh keajaiban alam dunia yang kini tengah dikonteskan merupakan bentangan alam alamiah maha karya yang diciptakan langsung oleh Tuhan Yang Maha Mencipta.

Sama seperti gagasan tujuh keajaiban dunia, tujuh keajaiban alam duniapun digagas oleh sebuah organisasi atau yayasan non profit, yaitu New Seven Wonders Foundation. Kita seringkali terkecoh dengan anggapan bahwa tujuh keajaiban dunia ditetapkan oleh UNESCO. UNESCO sebagai badan kelengkapan PBB yang mengurusi bidang pendidikan dan kebudayaan memang menetapkan tujuh keajaiban dunia, bahkan banyak hal yang lain sebagai warisan budaya dunia. Diantara warisan budaya dunia milik Indonesia yang telah ditetapkan oleh PBB diantaranya adalah candi Borobudur, batik, keris, dan wayang.

Sebagaimana pernah diceritakan Mbak Emi Havids, ketua Tim Pemenangan Kejaiban Komodo saat Amprokan Blogger 2011, Candi Borobudur sesungguhnya tidak termasuk ke dalam salah satu keajaiban dunia. Kontes penentuan tujuh keajaiban dunia saat itu juga dilakukan dengan polling dukungan masyarakat dunia. Pada saat kontes untuk penetapan tujuh keajaiban dunia dilakukan, Borobudur kalah dukungan, sehingga sesungguhnya Borobudur tidak termasuk ke dalam tujuh keajaiban dunia. Hanya saja pemerintah Suharto tidak mau kehilangan muka di depan rakyatnya sendiri, maka didoktrinasikan Borobudur sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia melalui pendidikan dan berbagai publikasi. Dan pemahaman inilah yang banyak kita yakini, sehingga saat ada pernyataan bahwa Borobudur tidak lagi menjadi salah satu keajaiban dunia, masyarakat kita seolah terkejut dan tidak mempercayainya. Apakah kesempatan yang sama akan kita sia-siakan terhadap Komodo kita?

Polling situs dunia yang menjadi kandidat sebagai tujuh keajaiban alam dunia telah dimulai 2008. Banyak pro dan kontra yang mewarnai perjalanan pulau Komodo hingga terpilih menjadi tujuh kajaiban dunia. Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan kala itu, bahkan menyerah tatkala diminta menjadi tuan rumah tempat pengumuman dan peluncuran New Seven Wonders dengan menyediakan dana 400 miliar rupiah. Pemerintah tidak lagi berdiri di balik promosi pulau Komodo menjadi tujuh keajaiban alam dunia. Di sini nampak sekali betapa lemahnya diplomasi luar negeri kita.

Kekhawatiran yang lain terkait dengan ancaman kelestarian alam dan habitat Komodo apabila pulau Komodo dieksplotasi untuk keperluan pariwisata. Kunjungan wisatawan akan berdampak dengan pembangunan berbagai infrastruktur yang dikhawatirkan justru menjadi ancaman kelestarian habitat Komodo, dan dapat menggerus adat istiadat serta budaya masyarakat lokal. Keprihatinan tentang konsep pembangunan yang semakin mengesampingkan semangat pembangunan yang berkelanjutan dimana kepentingan ekologis seringkali harus tunduk dan dikalahkan oleh kepentingan ekonomi. Hal ini sangat nampak di dalam road map perencanaan tata ruang dan tata wilayah yang telah mengkotak-kotakkan setiap wilayah berdasarkan kepentingan ekonomi semata. Inikah yang dimaksud pembangunan? Bagaimana kita mempertanggungjawabkannya di hadapan anak cucu kita kelak?

Akhirnya kalangan aktivis lingkungan hidup mengambil alih peran pemerintah dengan membentuk panitia Pemenangan Keajaiban Komodo. Alasan utama yang mendasari langkah para aktivis adalah kenyataan kondisi geografis dan bentangan alam di kawasan Nusa Tenggara Timur yang beriklim kering, dengan dominasi padang sabana yang tidak mungkin dikembangkan untuk sektor pertanian maupun kehutanan. Di sisi lain, NTT juga tidak memiliki sumber daya alam berupa bahan tambang ataupun mineral yang dapat menopang pilar ekonomi mereka. Apalagi ditambah dengan masih rendahnya tingkat pendidikan warga setempat. Satu-satunya harapan yang mungkin dikembangkan adalah sektor pariwisata. Apabila sektor ini bergerak, maka dipastikan sektor kegiatan pendukung yang lain akan turut tergerak. Pariwisata akan mendorong jasa penginapan, kerajinan dan souvenir, bahkan kebudayaan dan kesenian akan turut terlestarikan.

Menarik pernyataan Jusuf Kalla, selaku duta Komodo, bahwa masuknya pulau Komodo sebagai salah satu tujuh keajaiban alam dunia merupakan promosi masif yang paling murah dan terus menerus, sehingga efektif dibandingkan dana promosi 15 miliar rupiah per tahun yang kini dikucurkan pemerintah. Dengan perhatian yang lebih baik dari mata dunia, orang akan tertarik untuk datang, pariwisata bergerak, infrastruktur berkembang, sehingga akan terhimpun dana yang mencukupi untuk melakukan upaya-upaya pelestarian habitat Komodo secara lebih memadai. Konsep pengembangan sektor pariwisata di Bali yang tetap mengupayakan kelestarian alam, adat istiadat dan kebudayaan dapat diterapkan untuk pulau Komodo.

Konservasi sumber daya alam bukan berarti bahwa alam harus didiamkan dan tidak tersentuh sama sekali oleh tangan manusia. Keberadaan alam merupakan pendukung bagi keberlangsungan kehidupan dan peradaban manusia. Alam harus dimanfaakan bagi kesejahteraan manusia. Agar alam dapat menopang kepentingan manusia, maka manusia harus bijaksana dalam memanfaatkan alam. Dengan demikian pola pembangunan yang berkelanjutan dengan mengutamakan kelestarian alam dan lingkungan hidup harus menjadi dasar pemikiran dalam pengembangan pariwisata di pulau Komodo. Maka menjadi tugas kita semua, termasuk masyarakat awam, untuk terus mengawal agar Komodo dengan habitat alamnya tetap lestari. Komodo memang keajaiban warisan alam untuk bangsa Indonesia, bahkan masyarakat dunia. Semoga dengan Komodo menjadi milik dunia, perhatian terhadap konservasinya akan menjadi lebih baik. Bravo Komodo!

Jangan Menyepelekan Sampah...



Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Sampah dibedakan Berdasarkan...

Berdasarkan sifatnya

Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.

Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Cara Menjaga Lingkungan...



1. Ganti bolam lampu dengan CFL
Banyak dari kita tahu bahwa lampu neon kecil (compact flouresecent light bulb/CFL) merupakan lampu hemat energi yang umurnya lebih lama dari bolam lampu biasa, juga hanya memerlukan paling banyak seperempat energi yang dibutuhkan bolam lampu biasa untuk menghasilkan cahaya yang sama terang.
Beberapa produk CFL seringkali menyertakan label ENERGY STAR yang artinya telah diuji kualitas dan efisiensinya. Memang produk yang memiliki label ini biasanya lebih mahal daripada produk yang tidak memilikinya. Namun jangan salah, peralatan listrik yang kita beli harganya tidak ditentukan hanya dari harga pembelian, namun juga harga perawatan yang paling tidak terdiri dari biaya pemakaian listrik untuk peralatan tersebut. Jadi meskipun produk CFL berlabel ENERGY STAR harga belinya lebih mahal, namun sebenarnya kita menghemat biaya penggunaan dalam jangka panjang karena daya listrik yang dipakai produk berlabel ENERGY STAR jauh lebih kecil dan umur pakainya panjang.
Tidak hanya itu, bolam lampu biasa yang menggunakan kawat atau logam yang berpijar sebagai sumber cahaya juga menghasilkan karbon dioksida (CO2) saat pengoperasian.
Lalu untuk menghemat penggunaan listrik, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah memadamkan lampu yang tidak dibutuhkan, atau mengurangi penerangan dari lampu apabila cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan dan bisa cukup menerangi ruangan.


2. Mengubah cara berkendara atau menggunakan kendaraan yang lain
Berita buruknya sebuah mobil bisa menghasilkan karbon dioksida paling tidak sebanyak yang dihasilkan oleh penghuni seisi rumah Anda dan karbon dioksida yang berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Berita baiknya, kita bisa mengantisipasi hal ini dengan berbagai cara.
Cara pertama adalah dengan menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas. Kendaraan dengan bahan bakar gas lebih aman bagi lingkungan, namun untuk saat ini harganya lebih mahal dari kendaraan dengan bahan bakar minyak.
Cara kedua adalah dengan mengurangi berkendara. Ini hal yang cukup susah dilakukan. Karena pengendara biasanya memiliki kecenderungan untuk mengendara lebih jauh lagi ditahun berikutnya. Hal ini bisa diantisipasi dengan telecommuting (bekerja dari rumah menggunakan komputer yang terhubung dengan komputer tempat Anda bekerja) atau dengan mempergunakan angkutan umum. Dua hal ini cukup susah dilakukan di Indonesia, karena kedua sarana ini masih kurang memadai.
Cara ketiga adalah lakukan tune-up pada kendaraan Anda. Percaya atau tidak, tune-up bisa meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda sampai dengan separuhnya.
Cara keempat adalah jangan ngebut. Ngebut memang cepat, tapi bahan bakar yang terpakai juga lebih banyak. Akibatnya karbon dioksida yang dihasilkan juga lebih banyak.


3. Atur suhu ruangan
Salah satu penggunaan energi listrik yang besar adalah untuk perlengkapan pendingin ruangan (Air Conditioner/AC). Penggantian AC lama bisa jadi salah satu alternatif, karena AC lama memiliki efisiensi yang lebih rendah sampai sepertiga dari efisiensi AC jenis baru. Lalu jangan lupa untuk membersihkan ventiasi dan filter dari AC, karena filter dan ventilasi yang kotor bisa mengurangi efisiensi AC secara dramatis.
Cara berikutnya adalah dengan mengatur suhu yang sesuai, tidak terlalu dingin. Karena pengaturan suhu yang terlalu dingin membutuhkan energi listrik yang lebih besar. Pengaturan suhu bisa dilakukan dengan memasang programmable thermostat.


4. Kalahkan kulkasmu
Percaya atau tidak kulkas bisa menjadi pelahap energi terbesar dirumahmu apabila dioperasikan dengan tidak benar. Untuk mencegah terjadinya hal itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jangan mengoperasikan kulkas didekat sumber panas, atau meletakkannya dibawah sinar matahari. Jangan lupa bersihkan kondensor kulkas untuk meningkatkan efisiensi kulkas. Jangan lupa tutup pintu kulkas. Jangan mengatur suhu kulkas terlalu dingin, secukupnya saja. Lalu jika ada tombol “Energy Saver”, jangan lupa diaktifkan. Namun jika kulkas Anda sudah tua, mungkin Anda bisa mempertimbangkan penggantian kulkas dengan kulkas baru, karena bisa meningkatkan efisiensi kulkas sampai 50%.


5. Kurangi penggunaan pemanas air
Pemanas air merupakan salah satu pengguna energi listrik yang besar. Untuk menggunakan pemanas air dengan efisien lakukan hal berikut. Jangan menyalakan pemanas air sepanjang waktu, nyalakan hanya pada saat dibutuhkan saja, pergunakan timer jika perlu. Perlengkapi pipa air panas dengan isolator untuk menjaga air tetap panas selama didalam pipa.


6. Atur tanaman
Menanam banyak pohon hanya baik untuk jangka pendek karena terlalu banyak pohon juga menghasilkan karbon dioksida. Tapi ada alasan lain yang bisa dipakai, misal untuk mengurangi biaya pendinginan dengan menutup perangkat pendingin atau ruangan tertentu dari panas sinar matahari langsung.
Untuk pemilihan tanaman, sebaiknya gunakan yang hanya membutuhkan sedikit air. Pilih tanaman keras. Jika menggunakan tanaman yang butuh banyak air, tempatkan secara bergerombol untuk menghemat pemakaian air dan mengatur kelembaban disekitar tanaman.


7. Investasi untuk energi hijau
Satu saat nanti tambang-tambang minyak bisa habis. Lalu bagaimana solusi untuk sumber energi yang baru. Sampai saat ini sumber daya yang cukup layak dipertimbangkan adalah sumber energi nuklir dan gas. Sumber energi nuklir menghasilkan radioaktif yang memiliki efek negatif untuk jangka panjangnya. Sedangkan energi gas memang bisa diperbaharui, namun energi yang dihasilkan relatif kecil. Jadi mungkin sumber energi gas bisa dipergunakan sebagai peralihan sebelum ditemukannya sumber energi baru yang lebih baik. Jadi mengapa Kita tidak melakukan investasi untuk penemuan energi baru ini.


8. Berpikir organik
Pestisida yang dipergunakan diperkebunan memang dipergunakan untuk membunuh hama tanaman, namun yang mati bukan hanya hama, tapi juga mikro oranisme yang ada ditanah yang berfungsi mengikat unsur karbon untuk menyuburkan tanah. Jadi setelah mikro organisme mati, karbon terlepas ke udara sebagai carbon dioksida, dan tanah menjadi perlu pupuk tambahan untuk penyubur. Jadi lebih baik tidak menggunakan pestisida kimiawi untuk mengusir hama, mungkin dipikirkan untuk menggunakan cara lain untuk mengusir hama misalnya dengan menggunakan predator dari hama tersebut.


9. Menggunakan barang daur ulang
Memproduksi barang daur ulang lebih mudah daripada memproduksi barang baru. Jadi apabila Kita menggunakan barang daur ulang, kita bisa meningkatkan perdagangan sekaligus juga meminimalkan penggunaan energi. Tidak hanya itu, barang daur ulang biasanya juga lebih murah dari barang baru, bisa sampai sepertiganya.


10. Jadi seorang minimalis
Ini hal yang tidak mudah. Disaat pola konsumtif semakin memasyarakat, susah bagi Kita untuk melakukan penghematan. Tapi perlu diingat, semakin banyak barang yang kita beli, semakin banyak pula energi yang dipergunakan untuk membuat barang tersebut. Jadi untuk menghemat energi, lebih baik kita berhemat. Lebih baik kreatif dalam kerja, permainan, dan hiburan, karena untuk bisa melakukan semuanya itu tidak harus mempergunakan barang-barang baru, barang-barang lama bisa dipergunakan lagi dalam cara yang kreatif.

Lingkungan



Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.

Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.